Breaking News

Sejarah Awal Mula Terjadinya Hari Raya Idul Adha (Part 5)




Sejarah Awal Mula Terjadinya Hari Raya Idul Adha (Part 5)
Infokyai.com - Agar ayah tidak merasa iba atau kasian saat aku disembelih oleh ayah, Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darahku sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku, dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berduka.” *Ismail

“Tajamkanlah pedangmu Ayah (Ibrahim AS) dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses penyembelihannya, setelah selesai bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada ibu agar menjadi kenangan baginya, serta sampaikan salamku (Ismail) kepadanya dengan berkata, ‘Wahai ibu! Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allah.’ Terakhir, janganlah ayah (Ibrahim AS) mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu semakin menambah belasungkawa padaku, dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku, janganlah dipandang seksama sehingga menimbulkan rasa sedih di hati ayah,” *Isma'il.

Nabi Ibrahim membalas apa yang dipesankan anaknya yaitu Ismail kepadanya, Ibrahim AS berkata “Sebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau, wahai putraku tercinta!”
Kemudian Nabi Ibrahim as memegang pedangnya sekuat tenaga langsung ia melontarkan pedangnya ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya, namun beliau tak mampu menyembelih Ismail.

Ismail berkata, “Wahai ayahanda! Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya. Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nya.”

Nabi Ibrahim AS melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya, lalu Nabi Ibrahim AS hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya, namun Nabi Ibrahim AS masih belum mampu melakukan hal tersebut, dikarenakan pedang yang digunakan Nabi Ibrahim AS terpental, dengan terpentalnya pedang tersebut.

Nabi Ibrahim mencoba keahlian pedangnya dengan mencoba membelah sebuah batu yang ada didekatnya dan batu tersebut terbelah oleh pedang Nabi Ibrahim AS,  Nabi Ibrahim pun heran dan bertanya pada pedang “Hai pedang! Kau dapat membelah batu, tapi mengapa kau tak mampu menembus daging?” *Ibrahim.

“Hai Ibrahim! Kau menghendaki untuk menyembelih, sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman, ‘jangan disembelih’. Jika begitu, kenapa aku harus menentang perintah Allah?”*Pedang Berbicara Atas izin Allah SWT

إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ
"Sesungguhnya, ini benar-benar suatu ujian yang nyata." – (QS.37:106)

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
"Dan Kami tebus anak itu, dengan dengan seekor sembelihan yang besar." – (QS.37:107)

Dari Ayat tersebut meriwaytkan bahwa pada saat Nabi Ibrahim AS melakukan penyembelihan kepada anaknya yaitu Ismail, dengan penuh ketaatan kepada Allah swt Nabi Ibrahim melaksanakan penyembelihan anaknya yaitu Ismail, tetapi berulang kali Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya tetapi selalu gagal, dan akhirnya Ismail pun digantikan oleh  domba atau kambing yang dahulunya pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba hidup selamanya di surga, pada saat proses penyembelihan tersebut Malaikat Jibril datang membawakan domba atau kambing untuk diganti dengan Ismail.

Dan pada saat proses penyembelihan Ismail oleh Nabi Ibrahim AS seluruh semesta alam beserta Isinya ber-takbir melantunkan Allâhu Akbar mengartikan mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya yaitu Nabi Ibrahim AS dan Ismail dalam menjalankan perintahnya, mereka berdua sungguh taat walaupun cobaanya sangat besar tetapi Nabi Ibrahim AS tetap melaksanakan perintah Allah SWT, Melihat kejadian tersebut, Malaikat Jibril kagum dan melantunkan mengagungkan asma Allah, “Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar”. Nabi Ibrahim AS menyahutnya dengan melantunkan, “Lâ Ilâha Illallâhu wallâhu Akbar”. Ismail mengikutinya, “Allâhu Akbar wa lillâhil hamd”.
dari bacaan tersebut maka setiap Hari Raya Idul Adha, dilantunkanlah takbir seperti itu, semoga artikel yang infokyai kali ini share dapat bermanfaat oleh para pembaca infokyai, terima kasih (FMP)

Baca dari Awal Sejarah Awal Mula Terjadinya Hari Raya Idul Adha (Part 1)

Sumber:
Nasiruddin, S.Ag, MM, 2007, Kisah Orang-Orang Sabar, Republika, Jakarta dengan beberapa perubahan




0 Komentar

© Copyright 2022 - Info lampung, loker lampung, lowongan lampung, kuliner lampung