Foto Ist |
Pegalaman Membolos Sekolah
Cerita Pendek, infokyai.com - Nama saya Agus Irawan S.Pd, Lahir di Selorejo, 19-08-1994, saya bertempat tinggal di daerah 51 SRIBASUKI, KEC. BATANGHARI KAB. Lampung Timur, kontak person saya 085783703896, e-mail agusirawan51b@gmail.com
Assalamu’allaikum wr.wb
Pengantar
Cerpen ini merupakan pangalaman pribadi saya ketika masa-masa SMA. Ceritanya ada sisi positifnya dari kejadian yang saya ceritakan. Mari di simak ceritanya.
Inama a’malu bi an-niat
Rizal adalah anak SMA yang rajin, tepatnya di Man 1 Metro Lampung Timur. setiap hari dia di sibukkan dengan berbagai aktivitas belajar. Di lingkungan sekolah dia terkenal sebagai anak yang cukup pintar, serta suka bergaul. Semua teman-teman sekelas menjuluki dia sebagai rizal gaul.
Singkat cerita, awal masuk kelas 10. Ketika Rizal sekolah, dia bertemu dengan teman sebayanya, sebut saja Agus. Mereka baru saling kenal, seketika itu juga mereka sekelas.
Rizal : assalamu’allaikum...
Agus : wa’alaikum salam...
Rizal : Nama loe siapa bro ? Dan tinggal di mana?
Agus : Nama saya Agus, tinggal di Batanghari. nama kamu siapa, serta tinggal di mana coy?
Rizal : Nama gw Rizal. Tinggal di way kanan. Tapi gw ngekost di 38b..
Waktu berlalu begitu cepat, seperti sang fajar yang terbit lalu terbenam. Tak kenal maka tak sayang, mungkin kata-kata yang tepat untuk semua orang yang belum kenal. Akhirnya Rizal dan Agus menjadi teman yang akrab. Terkadang Agus sering main ke kost tempat Rizal tinggal.
Lain cerita, Rizal punya teman akrab baru yaitu Bahtiar, Najib, Wahyudin, Yakup, Rangga, dan Muslih. Ketika memasuki suasana di ruang kelas, ada anak yang bandel, susah di atur, serta suka membolos. Siapa dia? Sebut saja Rangga, Dan Yakup. Buk Endang adalah seorang guru biologi. Beliau kesal melihat tingkah laku kedua anak didiknya tersebut. Ketika guru sedang menjelaskan tiba-tiba....!!!
Guru : Sekarang di mulai pelajaran biologi. Bawa semua kan bukunya?
Semua murid : Iya bu... bawa...
Guru : Baik bisa di mulai? Oh iya, ini kok ada bangku kosong nak, siapa yang gk masuk?
Agus : Iya bu, itu bangkunya Yakup dan Rangga.
Guru : Mereka ke mana nak?
Agus : Gak tahu bu, mereka membolos mungkin.
Guru : Astaghfirullah...!!! Rangga dan Yakup ini perasaan sering tidak masuk ya. Memang harus segera di kasih surat panggilan untuk kedua orang tuannya agar orang tuanya tau kalo anaknya itu bandel. Beginilah ciri-ciri anak yang tidak patut di contoh. Ina ma a’malu bi an-niat. Segala sesuatu itu harus di landasi dengan niat. Baik serta buruk suatu tindakan, itulah yang di dasari dari niat kita. Jika niat serta tindakan kita jelek maka akan mempengaruhi nilai seseorang. Jadi ibu mohon jangan sekali-kali melanggar tata tertib di sekolah ya adik-adik…!!!
Murid-murid semua menjawab: Iya buk…
Keesokan harinya, Rizal ikut-ikutan seperti Rangga dan Yakup. Serta di ikuti Najib,Bahtiar dan Wahyudin. Namun ada satu teman yang menolak. Siapakah dia? Mari kita simak.
Rizal : Coy, ayo kita mbolos saja !!! ngapain di sini, bikin pusing aja dengerin guru ngoceh.
Wahyudin : Iya, ya bener kamu zal.. terus kalau membolos kita mau ke mana?
Rizal : Basinglah yang penting kita senang-senang... ayo jib, din, bah.. ikut gue...!!!
Wahyudi dan najib : Oke bro... let’s go!!!
Bachtiar : Aku gak maulah zal, aku masih pengen belajar. Kita di sini itu tujuannya belajar, berbenah diri. Bukan malah makin bandel dan sering bolos. Benar gak gus?
Agus : Benar bah, apa yang kamu bilang itu kenyataan dan benar. Pernahkah terfikirkan kalian itu di awasi bukan hanya guru, orang tua, serta teman-teman. Melainkan ada pengawas alam semesta yakni allah s.w.t. apa yang kamu perbuat akan di pertanggung jawabkan kelak di hari akhirat kelak.
Rizal : Alah sok alim loe nih gus!!!
Agus : Ya bukannya saya sok alim zal, saya hanya menasehati. Sebagai teman yang baik sudah kewajiban saya untuk menasehati. Apabila kamu mendengar nasehatku, dan kamu melaksanakan apa yang di perintah allah s.w.t dan menjauhi larangan-larangannya, insya’allah apa yang kamu lakukan akan mendapat hal baik juga.
Rizal : Iya ajalah biar cepet !!! dari pada degerin ceramahmu yang gak penting, mending cabut aja...
Dan akhirnya, Rizal pergi bersama kawan-kawannya yaitu Wahyudin dan Najib.
Mereka menghabiskan waktu sekolahnya untuk bersenang-senang di kost-kostannya.
Di waktu malam hari, Rizal main ke kost-kostan tempat Muslih. Namun di saat itu juga Rizal ada janji dengan temannya, yaitu Beni, tetapi dia tidak membawa hp, lalu Rizal meminjam hand phone Muslih. Lalu ia pergi ke tempat tujuan. Pagi hari terdengar kabar dari sahabatnya, bawa Rizal telah di tuduh mencuri sepeda motor, serta membawa lari hp milik temannya. Kata para sahabat, kabar itu benar dan Rizal sempat di pukuli warga sekitar ketika hendak kabur.
Agus tampak terkejut mendengar hal itu, namun apa daya hal itu benar terjadi. Lalu ia menengok keadaan sahabatnya, lalu menasehatinya.
Agus : Zal, gimana keadaan kamu?
Rizal : Ya kayak ginilah gus, semua memang salahku gak pernah dengerin kata-kata kamu. loe memang teman yang baik gw gus, disaat gw kayak gini kamu masih sungkan mau menjengukku.
Agus : Bisa aja kamu zal, aku sama kok kayak teman-temanmu yang lain gak punya kelebihan apapun. Sebenarnya kamu itu anak yang baik zal, namun cara bergaul kamu itu yang salah. Guru kita juga pernah mengatakan bukan, kalau apa yang kita lakukan itu harus di landasi dengan niat. Niat yang baik tentunya, maka akan timbul hal yang baik.
Rizal : Iya gus, baru sadar gw sekarang bahwa apa yang selama ini aku lakukan salah. Menyesal gw gus.
Agus : Ya sudah kamu harus berbenah diri zal, jangan sampai hal seperti ini terulang kembali kedua kalinya. Serta bertobatlah memohon ampun pada allah s.w.t. insya’allah allah akan mengampuni dosamu itu jika kamu benar-benar bertaubat.
Rizal : Ok gus, terima kasih banyak loe telah membuka pintu hati gw menuju ke jalan yang benar.
Agus : haha bisa aja kamu zal. Iya zal sama-sama sebagai teman yang baik harus saling menasehati temennya bro. jika salah ya di tegur, jika benar ya di dukung. Ya sudah saya pamit dulu ya zal? Assalamu’alaikum.
Rizal : iya gus terimakasih sebelumnya sudah mau menjengukku, wa’allaikum salam.
Akhirnya rizal sadar apa yang dia lakukan adalah salah, dan teman yang selalu menasehatinya itulah yang menjadi perubahan yang baru dalam dirinya.
Sekian cerita yang saya sampaikan, semoga bermanfaat, amiien.
Pesan dari penulis:
• Janganlah pilih-pilih teman, karena kita semua saling membutuhkan satu sama lain.
• Bergaullah dengan kegiatan yang baik serta di dasari dengan niat yang baik.
• Saling menasehati itu sangat di butuhkan ketika kita memiliki seorang teman.
Wassalamu’allaikum wr.wb.
Social Header