Foto Ist |
Sindir Kartu Kuning BEM UI, Adian Napitupilu : Sudah ke Asmat?
Infokyai.com - Masih Viralnya perbincangan di media sosial terkait 'Kartu Kuning' Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadith Taqwa yang diacungkan di hadapan Presiden Joko Widodo menuai Pro dan Kontra. Kali ini Zaadith dapat sindirian dari aksi 'Kartu Kuning' nya, dari DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu.
Baca Juga :
The 2018 Asian English Olympics https://goo.gl/KK83B6
Jembatan Sindang Gunung Tiga Ambrol, Kok Bisa ? https://goo.gl/dyTGoC
Jelang Pilkada Sekda Lubuk Linggau Lantik 91 Pejabat https://goo.gl/dDDxaX
Pada acara Mata Najwa, Rabu (7/2) yang dihadiri oleh Zaadit Taqwa dan beberapa Presiden Mahasiswa dari beberapa kampus ternama di Indonesia, dan juga turut hadir Adian Napitupulu dari DPR Fraksi PDIP.
Najawa Shihab selaku pemandu acara Mata Najwa memberikan beberapa kesempatan untuk para pembicara, salah satunya kepada Bapak Adian. Adian pun berbagi pengalaman ketika ia masih menjadi aktivis dulu.
Ia menceritakan beberapa perjuangan aktivis mahasiswa Jakarta mendampingi kasus Sawangan (saluran udara tegangan ekstra tinggi), dan juga beberapa kasus lainnya yang berada diberbagai daerah di Indonesia.
Dari beberapa kasus itulah, menjadi tempat Adian belajar soal rakyat, Adian pun mengeaskan bahwa kasus - kasus itulah yang menjadi tempatnya untuk belajar terkait permasalahan rakyat.
"Kalian kan calon pemimpin, pemimpin siapa? Pemimpin rakyat. Lalu siapa yang harus kalian kenali? Ya Rakyat itu," tegasnya.
Lanjut DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu, untuk mengenali rakyat bukan hanya dengan membaca buku.
"Cium aroma tubuhnya, cium keringatnya. Pahami penderitaan mereka, makan bersama mereka," ucapnya.
Jika hal itu sudah dilakukan, menurut Adian pemuda calon pemimpin ini bisa menjadi pemimpin yang benar-benar lahir dari rahim rakyat.
Setelah pesan tersebut disampaikan, baru Adian menyinggung soal 'kartu kuning' Ketua BEM UI yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau itu kalian lakukan sejak awal, kartu kuningnya punya legitimasi yang sangat kuat," ungkapnya.
Namun menurut penilaian Adian, kartu kuning BEM UI itu sekarang menjadi debatable.
Hal itu karena kartu kuning itu dipertanyakan dasarnya karena yang memberikan juga belum ke Asmat, misalnya.
Adian juga menegaskan bahwa sebagai mahasiswa tidak perlu minta diajak atau difasilitasi pemerintah untuk meninjau sebuah daerah.
"Sudah ke Asmat? Belum. Harus diajak presiden? Tidak perlu. Nilai perjuangan itu dari penderitaan kita menuju ke Asmat, bukan fasilitas dari negara," tegasnya disambut teput tangan penonton.
Baca Juga :
Miris !Akses Jalan Muara Enim Memprihatinkan https://goo.gl/wmGxb3
Terciduk !Lewat Rekaman CCTV, Begini Aksi Pencuri di Margo Rejo Metro https://goo.gl/RSMej2
Setiap Bulan Guru di Daerah Terpencil Dapat Insentif https://goo.gl/YAYLxp
Video Adian memberi nasihat pun kemudian diunggah akun Twitter resmi Trans7.
Beberapa netizen pun menanggapi hal itu
@Luppaku liat muka si zaadit aduh kapan sih ini acara kelar gue pengen cpet balik Gak kuat muka ini nahan malu 😂 #MataNajwaKartuKuningJokowi
@Mam_hlim Skak mat lau
@guswan96355661 Siiiiiip pak
@perwirauntung Setuju pak mantapp👍🏻
Berikut ini video lengkapnya! (*)
Retweet jika Sobat7 masih bersama #MataNajwaKartuKuningJokowi pic.twitter.com/mZP3ck1t73— TRANS7 (@TRANS7) 7 Februari 2018
0 Komentar