Di sebuah sekolah menengah yang ramai, hiduplah seorang anak bernama Rizki. Rizki adalah siswa kelas delapan yang dikenal sebagai anak yang sangat bandel di sekolahnya. Ia seringkali menjadi pusat perhatian karena kelakuan kocak dan ulahnya yang selalu menarik perhatian.
Rizki tidak pernah bosan membuat guru dan teman-temannya tertawa dengan tingkahnya yang kocak. Ia seringkali menjadi otak di balik berbagai trik lucu di kelas. Tidak jarang, ia membuat suara aneh di saat yang tidak tepat atau menempelkan pita lakban pada punggung temannya tanpa diketahui.
Namun, di balik tingkah bandelnya, Rizki sebenarnya memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang seni. Ia pandai menggambar dan memiliki kecerdasan yang melebihi eksentriknya. Meski sering mendapatkan catatan dari guru karena ulahnya, Rizki selalu berhasil menunjukkan prestasi gemilang dalam pelajaran seni dan bahasa.
Suatu hari, ada pengumuman di sekolah tentang lomba seni tingkat nasional. Semua siswa diundang untuk mengikuti lomba tersebut, termasuk Rizki. Awalnya, Rizki terlihat cuek dan tidak tertarik, tapi ketika mendengar bahwa pemenangnya akan mendapatkan beasiswa seni ke sekolah prestisius, semangatnya tiba-tiba meletup-letup.
Rizki memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut, dan ia menyusun karya seni yang luar biasa. Ia menciptakan lukisan yang memperlihatkan sisi kreatif dan seriusnya, yang tidak banyak diketahui orang tentang dirinya. Karyanya berhasil mencuri perhatian para juri, dan Rizki menjadi juara pertama dalam lomba tersebut.
Prestasinya membuat banyak orang terkejut, termasuk teman-temannya dan para guru di sekolah. Rizki tidak hanya mendapatkan beasiswa seni, tetapi juga menjadi terkenal sebagai seniman muda berbakat. Kejutan ini membuat Rizki menyadari bahwa di balik tingkah bandelnya, ia sebenarnya memiliki potensi besar yang bisa digali.
Dari hari itu, Rizki menjadi lebih serius dalam mengejar bakat seninya. Ia tetap bandel, tetapi kini kebandelannya lebih terarah ke arah yang positif. Rizki mengajarkan kepada semua orang di sekolah bahwa terkadang, di balik tingkah nakal ada potensi besar yang mungkin belum terungkap. Dan ia membuktikan bahwa bahkan anak sekolah yang terkenal bandel pun bisa meraih prestasi gemilang.
Mohon maaf jika cerita diatas ada kesamaan nama dan tempat, karena dibuatnya cerita ini untuk sebagai bahan pelajaran cerita pendek, terima kasih
0 Komentar